Suatu hari di sebuah rest area salah satu ruas jalan tol, saya menemukan kata-kata ajaib pada struk pembelian untuk menu paket ayam goreng sebuah rumah makan cepat saji. “thank you dan looking forward to serve you again soon“.
Untaian kata yang sungguh menarik, bagi sebuah slogan dalam sebuah layanan produk. Namun, apakah lantas sebuah untaian kata ajaib lantas dapat secara otomatis menarik hati pelanggan?
Sama seperti kata-kata secara umum, untaian kata hanya akan menjadi sebuah kalimat kosong tak bermakna. Seperti kalimat dalam struk pembelian di atas, hanya akan menjadi kalimat/untaian kata tak bermakna, andaikan layanan dalam rumah makan tersebut tidak sesuai dari apa yang digaungkan.
Ada contoh lebih menarik dari bisnis kereta api di negara kita. Setelah revolusi pada korporasi tersebut, mereka tidak canggung menggaungkan kalimat yang indah, pada kutipan di tiket, announcer di stasiun, dan rangkaian-rangkaian kereta. “Your safety is our priority“.
Mereka cukup percaya diri, karena memang kondisi sekarang telah amat mencerminkan apa yang terkandung dalam slogan tersebut. Sekarang, coba lihat gambar di bawah ini!
Gambar di atas adalah kondisi di bawah tahun 2011, sebelum korporasi melakukan sebuah revolusi layanan di bawah pimpinan bapak direktur yang legendaris. Bayangkan dalam kondisi demikian announcer di stasiun menggemakan kata-kata “your safety is our priority“. Akan menjadi lucu bukan?
Jadi, kunci menarik hati adalah bukan sekedar kata-kata indah saja, melainkan (jauh lebih penting) adalah pengejawantahan dalam tindak nyata, dalam konteks apapun, dalam level kehidupan manapun.
Opini Ekonomiku! 